- Back to Home »
- critical review tentang perbandingan kurikulum 2013 dan KTSP
Posted by : Unknown
Selasa, 16 Juni 2015
Nama :
RISYANTI Nim : 4001414040
CRITICAL REVIEW
1. PENDAHULUAN (INTRODUCTION)
Ketua DPR Marzuki Alie, dalam Konvensi Pendidikan yang digelar
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Jakarta (18 Februari 2014), melontarkan
kritik tajam terhadap penerapan kurikulum baru yang dikenal dengan sebutan
Kurikulum 2013. "Mestinya Kemdikbud merevisi kurikulum terdahulu saja.
Misalnya, materi yang kurang pendidikan karakter, tinggal tambahkan saja. Tidak
perlu bikin kurikulum baru," kata Marzuki. Menurut dia, penerapan
Kurikulum 2013 yang dipaksakan di akhir kabinet justru akan menyisakan
masalah bahkan hujatan terhadap pemerintah.
Dalam TEMPO.CO,(21.02.2014) dengan berita berjudul Kurikulum
2013 Bermasalah.
Dikutip dalam blog bersamaku yang berjudul KRITIK TERHADAP KURIKULUM 2013 yang dipublikasikan pada Minggu, 19 Oktober 2014.
2. RINGKASAN (SUMMMMARY)
Perubahan kurikulum KTSP
menjadi kurikulum 2013 menjadikannya
muncul banyak permasalahan dalam dunia pendidikan mulai dari adanya perbedaan
karakteristik kurikulumnya, ciri ciri kurikulum keduanya yang berbeda, dan
perubahan cara penilaian hasil belajar siswa yang belum banyak dimengerti oleh
siswa maupun wali siswa.
3. KRITIK
Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (19)
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan
tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan
kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh
sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan
penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Kurikulum yang digunakan saat ini di Indonesia adalah kurikulum KTSP. Dimana
sebelumnya menggunakan kurikulum K13 yang hanya bertahan selama 1 semester
saja. KTSP berisi susunan dan melaksanakan delapan standar nasional pendidikan,
yaitu: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Hal tersebut
berdasarkan pada Undang - undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Namun,
adanya penyempurnaan kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013 mengakibatkan pro
dan kontra dari berbagai pihak baik dari kalangan pendidikan maupun dari
masyarakat umum. Implementasi KTSP menuntut kemampuan sekolah dengan cara
memberikan otonomi yang lebih besar kepada sekolah dalam pengembangan
kurikulum, karena masing-masing sekolah lebih mengetahui tentang kondisi satuan
pendidikannya. Sedangkan kurikulum K13 bertujuan untuk mendorong peserta didik
atau siswa,
mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan
mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka
ketahui setelah menerima materi pembelajaran.
Adapun obyek yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan
kurikulum 2013 menekankan pada fenomena alam, sosial, seni,
dan budaya. Namun
perbedaan yang signifikan tersebut mengakibatkan siswa menjadi bingung dan
belum bisa melaksanakan kurikulum K13. Ditambah adanya perubahan sistem
penilaian yang betolak belakang dengan kurikulum KTSP, menjadikan K13 harus
ditinggalkan. Hal ini juga mengakibatkan Kurikulum 2013 seperti salah sasaran,
dan banyak siswa yang bingung dengan
konsep pembelajaran dari Kurikulum 2013. Seharusnya KTSP ditinjau terlebih
dahulu lalu kemudian disempurnakan. Tidak harus mengganti langsung sistemnya
hanya karena menterinya diganti menjadi lebih baik lagi dengan dibubuhi
pendidikan yang berkarakter seperti yang diinginkan oleh K13.
4. KESIMPULAN
Kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum 2013 dan KTSP
mempunyai perbedaan seperti KTSP mata pelajaran yang dirancang berdiri sendiri
dan memiliki kompetensi dasar sendiri
sedangkan kurikulum 2013 mata pelajaran yang dirancang terkait satu
dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh
kompetensi inti tiap kelas. Namun perbedaan tersebut tidak seharusnya membuat
kurikulum KTSP menjadi diubah akan tetapi akan lebih baik jika disempurnakan
dengan mengkajinya terlebih dahulu, kemudian menambahi apa yang seharusnya
memang ditambah pada kurikulum terseabut sehingga menjadikannya lebih baik lagi
untuk diterapkan.
5. REFERENSI (REFERENCES)
Blog Guru cantik sukma, 2013. Membandingkan kurikulum
KTSP dan Kurikulum 2013.
Blog Bersamaku. 2014 . KRITIK
TERHADAP KURIKULUM 2013
CIRI-CIRI
|
KTSP
|
K13
|
POLA PIKIR PERUMUSAN KURIKULUM
|
||
CARA MERUMUSKAN SKL
|
Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi
|
Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan
|
CARA MERUMUSKAN STANDAR
ISI
|
Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Mata Pelajaran (Standar
Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
|
Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi
Inti yang bebas mata pelajaran
|
PROSES PEMBENTUKAN ASPEK
KOGNITIF, AFEKTIF DAN PSIKOMOTORIK
|
Belum ada
|
Sudah dijalankan
|
PEMBENTUKAN KOMPETENSI
|
Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran
|
Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai
|
HUBUNGAN ANTAAR MATA
PELAJARAN
|
Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata
pelajaran terpisah
|
Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas)
|
PENYEMPURNAAN POLA PIKIR
|
||
PUSAT PEMBELAJARAN
|
Berpusat pada Guru
|
Berpusat pada Siswa
|
KEGIATAN SISWA
|
Pasif
|
Aktif
|
KEGIATAN GURU
|
Aktif
|
Pasif
|
KEGIATAN ANTAR SISWA
|
Pribadi
|
Pembelajaran Berbasis Tim
|
KEGIATAN ANTAR SISWA DAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
|
Penyampaian Pengetahuan (pemindahan ilmu dari guru
ke siswa)
|
Pertukaran Pengetahuan (antara guru dan siswa, siswa
dan siswa lainnya)
|
TRANSFER PENGETAHUAN
|
Satu Arah
|
Interaktif
|
MATERI
|
||
CARA MENYAJIKAN MATERI IPA
|
Alat Tunggal (papan tulis)
|
Alat Multimedia (berbagai peralatan teknologi pendidikan)
|
KAJIAN MATERI
|
Satu Ilmu Pengetahuan Bergeser (mempelajari satu sisi pandang ilmu)
|
Pengetahuan Disiplin Jamak (pendekatan
multidisiplin)
|
JENIS MATERI UNTUK MELATIH
KETERAMPILAN BERPIKIR
|
Materi yang bersifat saintifik
|
Materi yang bisa menimbulkan siswa itu
banyak bertanya (materi yang bersifat inquiry)
|
JENIS GURU
|
Guru harus
mandiri dan kreatif. Guru
diberi kebebasan untuk memanfaatkan berbagai metode pembelajaran.
|
Guru dituntut untuk bisa menjadi
fasilitator dan juga administrator
|
PROSES PEMBELAJARAN
|
||
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
|
Pendekatan pembelajaran adalah siswa diberitahu
tentang materi yang harus dihafal (siswa diberi tahu).
|
Pendekatan pembelajaran berdasarkan pengamatan,
pertanyaan, pengumpulan data, penalaran, dan penyajian hasilnya melalui
pemanfaatan berbagai sumber-sumber belajar (siswa mencari tahu)
|
MODEL PEMBELAJARAN YANG
DIGUNAKAN
|
Standar
proses dalam pembelajaran terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi
|
Proses
pembelajaran setiap tema di jenjang SD dan semua mata pelajaran di jenjang
SMP/SMA/SMK dilakukan dengan pendekatan ilmiah (saintific approach), yaitu
standar proses dalam pembelajaran terdiri dari Mengamati, Menanya, Mengolah,
Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.
|
LANGKAH-LANGKAH
PEMBELAJARAN
|
Skema
tematik, diterapkan pada kelas satu hingga tiga SD
|
Pola tematik terpadu ini diterapkan dari kelas satu sampai kelas enam
|
PENILAIAN
|
||
PENILAIAN
|
|
|
PROSES PENILAIAN
|
Proses penilaiaan
lebih dominan pada aspek kognitif / pengetahuan
|
Proses penilaian dilakukan secara autentikdengan mengukur semua kompetensi sikap
/ afektif, psikomotor / keterampilan dan kognitif berdasarkan
proses dan hasil.
|
HAL YANG DINILAI
|
Hasil ulangan dan hasil tugas-tugas
|
Disamping hasil ulangan dan hasil
tugas-tugas, keaktifan siswa dalam kelas juga dinilai.
|