Posted by : Unknown Selasa, 07 Oktober 2014



         
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
UJI MAKANAN DAN UJI ENZIM
PADA AIR LIUR


Disusun Oleh:
·       Kharisma Izzatunnisa’     (10)
·       Muhsin Alfath               (14)
·       Nia Arinal Haq                     (15)
·       Nugraheni Nurul Faidah  (16)




Guru Pembimbing : Sri Bekti


SMAN 1 KEDUNGWUNI
TAHUN 2013


BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Zat makanan merupakan bahan bahan yang di perlukan oleh tubuh supaya dapat tetap hidup. Makan berfungsi sebagai sumber energi mengganti sel sel yang usang dan untuk menambah cairan tubuh. Untuk dapat melaksanakan fungsinya, di perlukan makanan sehat. Makanan sehat adalah makanan yang mengandung gizi dalam jumlah seimbang, higienis, dan cukup. Makanan bergizi, artinya harus mengandung zat zat makanan yang diperlukan tubuh, yaitu cukup mengandung karbohidrat, lemak, protein, garam mineral,vitami dan air. Makanan harus higienis, artinya harus memenuhi syarat kesehatan, yaitu bebas kuman kuman penyakit dan zat zat racun yang membahayakan kelangsungan hidup manusia. Makanan yang cukup artinya dapat memenuhi kebutuhan tubuh sesui dengan kondisnya. Makanan juga harus mudah dicerna, sehingga dapat terserap optimal oleh usus untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam metabolisme makhluk hidup. Enzim berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup, tetapi enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi. Oleh sebab itu enzim disebut sebagai salah satu katalisator alami. Enzim terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim adalah bagian enzim yang tersusun atas protein. Gugus prostetik adalah bagian enzim yang tidak tersusun atas protein. Gugus prostetik dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu koenzim (tersusun dari bahan organik) dan kofaktor (tersusun dari bahan anorganik).
Enzim tak hanya ditemukan dalam sel-sel manusia dan hewan, namun sel-sel tumbuhan juga memiliki enzim sebagai salah satu komponen metabolismenya. Enzim katalase merupakan salah satu enzim yang terdapat pada tumbuhan. Enzim diproduksi oleh peroksisom dan aktif dalam melakukan reaksi oksidatif bahan-bahan yang dianggap toksik oleh tanaman, seperti hidrogen peroksida (H2O2). Enzim katalase termasuk ke dalam golongan desmolase, yaitu enzim yang dapat memecahkan ikatan C-C atau C-N pada substrat yang diikatnya
.
         Cara kerja enzim dapat dijelaskan dalam dua teori, yaitu: Teori kunci gembok (enzim bekerja sangat spesifik. Enzim dan substrat memiliki bentuk geometri dan komplemen yang sama persis sehingga bisa saling melekat) dan teori ketepatan induksi (enzim tidak merupakan struktur yang spesifik melainkan struktur yang fleksibel. Bentuk sisi aktif enzim hanya menyerupai substrat. Ketika substrat melekat pada sisi aktif enzim, sisi aktif enzim berubah bentuk untuk menyerupai substrat). Namun dalam implementasinya, teori pertama yang dianggap paling sesuai dalam menjelaskan cara kerja enzim.


B.       Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui kandungan gizi yang terdapat dalam bahan makanan dengan menggunakan uji makanan sederhana .
2. Mengetahui cara kerja enzim ptialin dalam sistem pencernaan.
C.      Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan informasi tentang zat makanan yang ada dalam bahan makanan dan manfaatnya bagi tubuh manusia. Dan diharapkan dapat memberikan informasi tentang enzim yang ada di mulut serta kegunaan enzim tersebut.
D.      Waktu dan Tempat Penelitian
Praktikum untuk mengetahui  kandungan gizi yang terdapat dalam bahan makanan dengan menggunakan uji makanan sederhana dilaksanakan pada :
Hari/ Tanggal  :  Rabu, 16 Januari 2013
Tempat           :   Laboratorium Biologi, SMA Negeri 1 Kedungwuni
     Praktikum untuk mengetahui cara kerja enzim ptialin dalam sistem pencernaan dilaksanakan pada :
Hari / Tanggal  :  Jumat, 18 Januari 2013
Tempat           :   Laboratorium Biologi, SMA Negeri 1 Kedungwuni












BAB II
LANDASAN TEORI
A. ZAT GIZI YANG TERKANDUNG DALAM BERBAGAI MAKANAN DAN
     FUNGSI / KEGUNAANNNYA BAGI TUBUH MANUSIA
Setiap zat gizi yang terkandung di dalam makanan mempunyai fungsi khusus (spesifik) bagi tubuh manusia. Secara umum, fungsi utama zat gizi dalam makanan bagi tubuh  dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
  1. Sebagai sumber energi. Zat gizi yang termasuk sumber energi adalah karbohidrat, lemak dan protein. Zat-zat gizi tersebut merupakan penghasil energi yang dapat dimanfaatkan untuk gerak dan aktifitas fisik serta aktifitas metabolisme di dalam tubuh. Zat gizi yang dapat menghasilkan energi terbesar dari ketiga  zat gizi tersebut adalah lemak. Contoh bahan pangan / makanan yang berfungsi sebagai sumber energi antara lain : Nasi, jagung, talas, singkong, ubi, gandum yang merupakan sumber karbohidrat; margarine dan mentega merupakan sumber lemak; dan kacang-kacangan, ikan, daging, telur dan sebagainya merupakan sumber protein.
  2. Untuk pertumbuhan dan pembangun jaringan tubuh. Zat gizi yang termasuk dalam kelompok ini adalah protein, lemak, mineral dan vitamin. Namun demikian, zat gizi yang memiliki peranan dominan dalam proses pertumbuhan adalah protein. Protein memiliki fungsi sebagai pembentuk sel-sel pada jaringan tubuh manusia. Jika kekurangan mengkonsumsi protein maka pertumbuhan dan perkembangan manusia akan terhambat. Selain itu, protein juga berfungsi untuk menggantikan sel-sel tubuh yang rusak dan mempertahankan fungsi organ tubuh.
  3. Sebagai pengatur proses di dalam tubuh. Proses metabolisme di dalam tubuh perlu pengaturan agar terjadi keseimbangan. Zat gizi yang berfungsi untuk mengatur proses metabolisme di dalam tubuh adalah mineral, vitamin, air, dan protein. Namun yang memiliki fungsi utama sebagai zat pengatur adalah mineral dan vitamin.
Secara lengkap macam-macam zat gizi beserta fungsi dan contoh makanannya  dapat di lihat pada tabel berikut ini. Semoga bermanfaat!
No
Nama Zat Gizi dalam makanan
Fungsi / Kegunaan Zat Gizi
Contoh Makanan yang mengandung zat gizi
1.
Karbohidrat
a.    Sebagai sumber tenaga utama (menghasilkan energi)
b.    Cadangan tenaga bagi tubuh
c.     Memberikan rasa kenyang
NB : apabila kekurangan protein maka akan mederita Marasmus dengan ciri-ciri :
-       berat badan kurang dari 60% berat badan sesuai dengan usianya.
-       suhu tubuh bisa rendah karena lapisan penahan panas hilang
-       dinding perut hipotonus dan kulitnya melonggar hingga hanya tampak bagai tulang terbungkus kulit
-       tulang rusuk tampak lebih jelas atau tulang rusuk terlihat menonjol
-       anak menjadi berwajah lonjong dan tampak lebih tua (old man face))
-       Otot-otot melemah,
-       Mengalami penyusutan jaringan (atropi)
-       bentuk kulit berkeriput bersamaan dengan hilangnya lemak subkutan,
-       perut cekung sering disertai diare kronik (terus menerus) atau susah buang air kecil.
Nasi, jagung, talas, singkong, ubi, gandum, roti, sagu, dan lainnya.
2.
Lemak
a.    Cadangan energi (penghasil energi selain karbohidrat)
b.    Penghasil asam lemak esensial.
c.     Sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K.
d.    Memberi rasa kenyang
e.    Penghemat Fungsi Protein (Protein Sparer)
Lemak nabati diperoleh dari tumbuhan, seperti kelapa, kacang tanah, kemiri, dan alpukat.
Lemak hewani berasal dari hewan, misalnya daging, telur, susu, keju, dan mentega.
3.
Protein
a.    Sebagai zat pembangun (untuk membangun sel-sel jaringan tubuh manusia)
b.    Untuk mengganti sel-sel tubuh yang rusak atau aus
c.     Menjaga keseimbangan asam basa pada cairan tubuh
d.    Sebagai penghasil energi
NB : apabila kekurangan protein maka akan mederita busung lapar (kwarsiokor) dengan ciri-ciri :
-       pembengkakan pada kaki dan tangan
-       Wajah sembab, otot kendur
-       Rambut kemerahan dan mudah putus
-       Muka seperti bulan
Sumber protein nabati di antaranya adalah tempe, tahu, kacang-kacangan, dan jamur.
Adapun sumber protein hewani adalah daging, ikan, telur, dan susu.
4.
Air
a.   Sebagai zat pelarut seperti melarutkan zat-zat makanan
b.   melancarkan pencernaan makanan
c.   mengatur suhu tubuh.
Sumber air selain air yang kita minum juga terdapat pada buah-buahan dan sayuran.
5.
Vitamin
Secara umum berfungsi sebagai zat pengatur proses di dalam tubuh. Vitamin dibagi menjadi 2 macam yaitu :
a.    Vitamin yang larut dalam lemak, contoh : vitamin A, D, E, dan K
b.    Vitamin yang larut dalam air, contoh : vitamin B dan C


Vitamin A
a.    Menjaga kesehatan mata
b.    Membantu daya tahan tubuh
c.     Menjaga kesehatan kulit
Hati, susu, mentega, minyak ikan, kuning telur, sayuran, wortel, buah-buahan yang berwarna merah seperti pepaya dan tomat.

Vitamin B
a.    Membantu pencernaan makanan
b.    Mencegah penyakit beri-beri
c.     Meningkatkan nafsu makan
Daging, hati, telur, susu, beras
merah, bekatul, dan kacang hijau.

Vitamin C
a.     Mencegah sariawan
b.     Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi
c.      Menjaga agar dinding pembuluh darah kuat
d.     Menyembuhkan luka
e.     Menjaga tulang, gigi, dan gusi agar tetap sehat
Buah-buahan dan sayuran segar
seperti jeruk, nanas, cabai, tomat,
dan pepaya.

Vitamin D
a.     Membantu proses pertumbuhan tulang
b.     Mencegah penyakit rakhitis
c.      Membentuk dan memelihara tulang serta gigi
Minyak ikan, kuning telur, susu, keju,
mentega, sereal yang telah diperkaya dengan vitamin D dan ikan seperti salmon, mackerel, tuna dan sardines.

Vitamin E
a.     Mencegah kemandulan
b.     Pelindung sel-sel darah merah
c.      Menghaluskan kulit
d.     Menyuburkan rambut
Biji-bijian (terutama yang sedang
berkecambah), telur, mentega,
dan susu.

Vitamin K
Berguna dalam
proses pembekuan
darah.
Sayuran hijau, kacang-kacangan seperti kacang kedelai,
susu, kuning telur, bayam,
kangkung, biji-bijian dan kubis.
6.
Mineral
Seperti halnya dengan vitamin, mineral secara umum berfungsi sebagai zat pengatur proses di dalam tubuh.


Kalsium (Zat Kapur)
Pembentukan tulang dan gigi    
Zat kapur banyak terkandung dalam susu, ikan, telur, sayuran kol, wortel, kacang-kacangan, bawang, dan keju.

Fosfor
a.     Pembentukan tulang dan gigi             
b.     Pertumbuhan sel-sel dalam tubuh
Fosfor banyak terkandung
di dalam daging, susu, biji-bijian, sayuran, ikan, kacang-kacangan,
dan keju.

Fluor
a.     Pembentuk lapisan email gigi yang melindungi dari segala macam gangguan pada gigi.
b.     Pembentukan tulang dan gigi
c.      Mencegah kerusakan gigi.
Susu, kuning telur, ikan laut, dan otak.

Zat Besi
a.     Pembentukan sel-sel darah merah
b.     Membantu kerja otot dan saraf
c.      Mencegah penyakit kurang darah (anemia)
Banyak terkandung dalam daging, hati, kedelai, serta sayuran hijau (bayam, kangkung).

Yodium
Mencegah penyakit gondok
Banyak terkandung dalam ikan laut, tiram, kerang, garam dapur, dan sayuran

Cobalt / Kobal / Kobalt
membentuk pembuluh darah.


Chlor / Klor
membentuk HCl atau asam klorida pada lambung


Magnesium / Mg
sebagai zat yang membentuk sel darah merah berupa zat pengikat oksigen dan hemoglobin.


Mangaan / Mangan
mengatur pertumbuhan tubuh kita dan sistem reproduksi.


Tembaga / Cuprum
sebagai pembentuk hemoglobin pada sel darah merah.


Kalium
sebagai pembentuk aktivitas otot jantung.


Zinc / Seng
untuk membentuk enzim dan hormon penting. Selain itu zinc juga berfungsi sebagai pemelihara beberapa jenis enzim, hormon dan aktifitas indera pengecap atau lidah kita.


Sulfur atau Belerang
berperan dalam membentuk protein di dalam tubuh.


n  Berikut adalah cara menguji kandungan makanan, yaitu:
  1. Untuk menguji adanya tepung, digunakan larutan yodium. Jika tepung diberi larutan yodium, maka warnanya berubah menjadi biru kehitaman.
  2. Untuk menguji adanya protein, digunakan larutan biuret. Jika protein diberi larutan biuret maka warnanya berubah menjadi ungu.
  3. Untuk menguji adanya gula, digunakan larutan benedict. Jika gula diberi larutan benedict dan dipanaskan, akan terbentuk endapan berwarna orange.
  4. Untuk menguji adanya lemak, digunakan kertas HVS. Jika makanan mengandung lemak, kertas HVS akan berubah menjadi transparan.






B. Enzim dalam System Pencernaan
Enzim adalah satu atau beberapa gugus polipeptida (protein) yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat yang bereaksi dan dengan demikian mempercepat proses reaksi. Percepatan terjadi karena enzim menurunkan energi pengaktifan yang dengan sendirinya akan mempermudah reaksi. (http://metabolismalink.freehostia.com/enzim.htm/2007).
Dengan tidak adanya enzim. Lalu lintas kimiawi melalui jalur-jalur metabolisme akan menjadi sangat macet. (Campbell,dkk. 2002:98).
Enzim dikenal untuk pertama kalinya sebagai protein oleh sumber pada tahun 1926 yang telah berhasil mengisolasi urease dari ‘kara pedang’ (Jack bean). Urease adalah enzim yang dapat menguraikan urea menjadi CO2 dan NH3 beberapa tahun kemudian Nhorthrop dan Kunitz dapat mengisolasi pepsin, tripsin, kimotripsin. Selanjutnya makin banyak enzim yang telah dapat diisolasi dan telah dibuktikan bahwa enzim tersebut ialah suatu protein (Anna Poedjiadi, 2004:141)
Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam metabolisme makhluk hidup. Enzim berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup, tetapi enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi. Enzim berperan secara lebih spesifik dalam hal menentukan reaksi mana yang akan dipacu dibandingkan dengan katalisator anorganik sehingga ribuan reaksi dapat berlangsung dengan tidak menghasilkan produk sampingan yang beracun.
(http://belajar-indah.blogspot.com/2009/08/pengertian-enzim.html)
Enzim adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh sel-sel hidup. Inilah mengapa enzim tersebut katalis hayati atau organik atau sarana katalitik. Katalis juga menampakan spesifik atau kekhususan. Artinya suatu katalis tertentu akan berfungsi pada hanya suatu jenis reaksi tertentu saja (Michael J. Pelczar dan E.C.S.Chan. 2006:318)
Ada 2 (dua) cara kerja enzim :
1.      Lock and key (gembok dan anak kunci)
Setiap enzim memiliki sisi aktif yang tersusun dari sejumlah asam amino. Bentuk sisi aktif ini sangat spesifik, sehingga hanya molekul dengan bentuk tertentu yang dapat menjadi substrat bagi enzim.
2.      Induced fit (induksi pas)
Sisi aktif enzim merupakan bentuk yang tidak kaku (fleksibel). Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif berubah bentuk sesuai dengan bentuk substrat kemudian terbentuk kompleks enzim-substrat. Pada saat produk sudah terlepas dari kompleks, maka enzim lepas dan kembali bereaksi dengan substrat yang lain. Enzim bekerja dengan cara mengkatalis reaksi sehingga meningkatkan kecepatan reaksi yang dilakukan dengan menurunkan energi aktivasi (energi yang dibutuhkan untuk reaksi).
Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya ialah:
1.       Suhu, semakin tinggi suhu, kerja enzim juga akan meningkat
2.       pH, pengaruh pH terhadap suatu enzim bervariasi tergantung jenisnya
3.       Konsentrasi substart, semakin tinggi konsentrasi substrat, semakin meningkat juga kerja enzim tetapi akan mencapai titik maksimal pada konsentrasi tertentu.
4.       Konsentrasi enzim, semakin tinggi konsentrasi enzim, semakin meningkat juga kerja enzim
5.       Adanya aktivator. Aktivator merupakan zat yang memicu kerja enzim















BAB III
                                      HASIL DAN PEMBAHASAN

A.  Alat dan Bahan
1.      Menentukan kandungan gizi yang terdapat dalam bahan makanan
Alat dan Bahan :
a.   Tabung reaksi dan raknya
b.   Mortar dan pestle
c.    Pipet tetes.
d.    Penjepit tabung reaksi.
e.    Pembakar spiritus.
f.    Spatula
g.    Kertas Buram.
h.    Akuades.
i.  Bahan makanan (Tempe, tahu, beras, ketela, susu bubuk, minyak kelapa dan mentega)
j.     Korek api
k.    Tisu

2.      Mengetahui fungsi enzim ptialin dalam system pencernaan
Alat dan Bahan
1. tabung reaksi 5 buah
2. pipet tetes 6 buah
3. pembakar spiritus
4. larutan KI
5. larutan asam/HCl
6. larutan basa/KOH
7. air liur
8. larutan kanji

B.  Cara Kerja
1.      Menentukan kandungan gizi yang terdapat dalam bahan makanan
a.       Uji Karbohidrat
1.) Geruslah secara terpisah bahan-bahan makanan menggunakan mortar dan pestle
2.) Tambahkan air untuk memudahkan penggerusan
3.) Masukkan masing-masing 2 ml ekstra makanan kedalam tabung reaksi
4.) Tambahkan 5 tetes larutan lugol/KI  masing-masing tabung reaksi
5.) Catat warna dasar dari bahan makanan dan warna dasar reagen KI / lugol
6.) Amati dan catat perubahan yang terjadi





b.      Uji Kandungan gula
1.) Geruslah secara terpisah bahan-bahan makanan menggunakan mortar dan pestle
2.) Tambahkan air untuk memudahkan penggerusan
3.) Masukkan masing-masing 2 ml ekstra makanan kedalam tabung reaksi
4.) Tambahkan 5 tetes larutan fehling A dan Fehling B kedalam masing-masing tabung reaksi
5.) Catat warna dasar dari bahan makanan dan warna dasar reagen fehling A dan Fehling B kemudian panaskan diatas nyala bunsen
6.) Amati dan catat perubahan yang terjadi
c.   Uji Kandungan Protein
1.) Geruslah secara terpisah bahan-bahan makanan menggunakan mortar dan   pestle
2.) Tambahkan air untuk memudahkan penggerusan
3.) Masukkan masing-masing 2 ml ekstra makanan kedalam tabung reaksi
4.) Tambahkan 5 tetes larutan Biuret kedalam masing-masing tabung reaksi
5.) Catat warna dasar dari bahan makanan dan warna dasar reagen biuret
6.) Amati dan catat perubahan yang terjadi
d.   Uji Lemak
1.)   Buatlah kotak-kotak berukuran 5 x 5 cm pada kertas minyak
2.) Oleskan bahan makanan yang telah dihaluskan kedalam kotak-kotak tersebut ( satu kotak untuk satu jenis bahan makanan) kemudian keringkan kertas tersebut dibawah terik matahari atau lampu dop.
3.)  Amati dan catat perubahan yang terjadi kedalam table pengamatan. Jika mengandung lemak maka kertas minyak akan tampak transparan.

2.      Mengetahui fungsi enzim ptialin dalam system pencernaan
a.       Uji Enzim Ptialin
1)      Buatlah larutan kanji dengan cara melarutkan 1 gram tepung terigu atau beras       ke dalam 100 ml air panas. Kemudian dinginkan larutan tersebut sampai 35-37°C.
2)       tampunglah air liur di dalam tabung reaksi, dan jaga suhunya agar tetap stabil
3)       masukan larutan kanji ke dalam 5 tabung reaksi  masing-masing 5 ml, berilah table tabung reaksi dengan label A, B, C, D, E
4)       Masukkan ke dalam masing-masing tabung:
   A : 1 ml KI
   B : 1 ml KI + 1 ml air liur +1 tetes KOH
   C :1 ml KI + 1 ml air liur +1 tetes HCl
   D : 1 ml KI + 1 ml air liur
   E : 1 ml KI + 1 ml air liur dan dipanaskan
5)      setelah penambahan zat, kocok secara pelan tabung reaksi. Amati apa yang terjadi (larutan kanji + KI terbentuk warna biru kehitaman






b.      Uji lanjutan
1.)  masukkan larutan kanji dalam tabug reaksi F dan G masing- masing 1 ml
2.)  masukkan 1 ml air liur kedalam tabung G kemudian kocok sampai rata dan biarkan selama 5 menit
3.)  ukur pH larutan kanji dalam tabung G dengan menggunakan indicator pH universal, kemudian catat hasilnya
4.)  masukkan masing – masing 3 tetes larutan Fehling A dan B kedalam tabung F dan G, kemudian dipanaskan diatas pembakar spirtus sekitar 1 menit
5.)  amati perubahan warna larutan pada tabung reaksi F dan G

C.  Hasil Pengamatan
1.      Menentukan uji makanan
Bahan Makanan
Warna asli
lugol
Fehling A dan B
biuret
Kertas minyak
Sebelum dipanaskan
Sesudah dipanaskan
Biscuit
Krem
Hitam
Ungu keruh
Coklat muda
Biru tua
-
Tempe
Krem
Coklat tua
Ungu pekat
Ungu kehitaman
Ungu kehitaman
-
Tahu putih
Putih
coklat
Ungu
Coklat susu
Ungu kehitaman
-
Roti
Krem
Hitam
Biru tua
Merah kecoklatan
Biru kehitaman
-
Minyak
Kuning
Orange
Biru laut
Biru keruh
Biru kehijauan
v
Margarin
Kuning
Orange
Hijau bening
Kuning telur
Biru laut
v
Nasi
Putih
Biru tua
Biru muda
Biru kehitaman
Biru laut
-
Ubi
Putih
Hitam
Biru bening
Orange muda
Biru kehijauan
-
Jeruk
Orange
Coklat kekuningan
Hijau bening
Kuning bening
Kuning kehijauan
-
Putih telur
Putih keruh
Coklat
Biru tua
Biru tua
Ungu
-
Susu
Putih
Coklat kehitaman
Ungu keruh
Orange tua
Ungu muda
-
Pisang
Coklat
Coklat tua
Abu-abu
Kuning pekat
Biru muda
-







2.      Menentukan Enzim Pada Air Liur
a.        Uji Enzim Ptialin
Campuran
Warna
Didiamkan dalam 5 menit
Kanji + 1 ml KI
Biru kehitaman
Mengendap
Kanji +1 ml KI + 1 ml air liur +1 tetes KOH
Merah kecoklatan
Mengendap
Kanji +1 ml KI + 1 ml air liur +1 tetes HCl
Hijau kehitaman
Mengendap
Kanji +1 ml KI + 1 ml air liur
Hitam
Tetap
Kanji +1 ml KI + 1 ml air liur dan dipanaskan
Putih tulang
Tetap

b.      Uji lanjutan
Campuran
Warna
Didiamkan selama 5 menit
Dipanaskan dg spirtus
Kanji + Fehling A dan B
Orange kecoklatan
Mengendap
Orange kecoklatan
Kanji + air liur + Fehlimg A dan B
Biru
Mengendap
Biru

D.  Jawaban dan Pertanyaan
1.      Uji Makanan 
a.       Berdasarkan hasil pengamatan, beberapa bahan makanan yang ditetesi dengan reagen uji makanan menunjukkan ada yang berubah warna ada yang tidak. Mengapa hal itu bisa terjadi?
b.      Bahan makanan apa saja yang mengandung amilum dan apa buktinya?
c.       Bahan makanan apa saja yang mengandung glukosa dan  apa buktinya?
d.      Bahan makanan apa saja yang mengandung protein dan  apa buktinya?
e.       Bahan makanan apa saja yang mengandung lemak dan  apa buktinya?
f.       Rumuskan kesimpulan tentang percobaan tersebut !
Jawab:
a.       Karena setiap bahan makanan kandungannya ada yang bisa bereaksi dengan reagen dan ada juga yang tidak dapat bereaksi.
b.      Bahan makanan yang mengandung amilum adalah biskuit,roti,nasi, dan ubi. Buktinya adalah setelah bahan makanan dicampur dengan larutan lugol dan dipanaskan, warna berubah menjadi biru/ biru kehitaman.
c.       Bahan makanan yang mengandung glukosa adalah roti, ubi, jeruk dan pisang. Buktinya adalah setelah bahan makanan dicampur dengan larutan fehling A dan B dan dipanaskan, warna berubah menjadi merah bata/ orange/kuning.
d.      Bahan makanan yang mengandung protein adalah tempe, tahu putih, putih telor, dan susu. Buktinya adalah setelah bahan makanan dicampur dengan larutan biuret  dan dipanaskan, warna berubah menjadi ungu/ungu kehitaman.
e.       Bahan makanan yang mengandung lemak adalah minyak dan margarin. Buktinya adalah setelah bahan makanan dikeringkan dibawah terik matahari setelah beberapa jam menggunakan kertas minyak, kertas minyak menjadi transparan.

f.       Kesimpulannya

·      bahan makanan yang dicampur dengan reagen lugol akan berubah menjadi biru, bahan makanan yang dicampur dengan reagen lugol menjadi warna biru adalah roti, nasi, biskuit, dan ubi.
o  bahan makanan yang dicampur dengan reagen fehling A dan B akan berubah menjadi merah/orange/kuning, bahan makanan yang dicampur dengan reagen fehling A dan B menjadi warna merah/orange/kuning adalah roti, ubi, jeruk, dan pisang.
o  bahan makanan yang dicampur dengan reagen biuret akan berubah menjadi ungu/ungu kehitaman, bahan makanan yang dicampur dengan reagen biuret menjadi warna ungu/ungu kehitaman adalah tempe,tahu putih, susu, dan putih telor.
o  Bahan makanan yang diteteskan pada kertas minyak dan jika dikeringkan dalam beberapa jam maka kertas minyak akan transparan, bahan makanan yang mengandung minyak adalah margarin dan minyak.

2.      Uji Enzim pada air liur
a.       Perubahan warna larutan biru menjadi bening terjadi pada tabung reaksi yang mana? Mengapa hal ini terjadi? Apa pula penyebabnya?
b.      Jika tidak terjadi perubahan warna, disebabkan oleh apakah hal tersebut?
c.       Dari hasil percobaan anda , jelaskan faktor yang mempengaruhi kerja enzim tersebut?
d.      Tuliskan enzim yang terlibat dalam sistem pencernaan dan fungsinya?
e.       Apa yang dapat anda simpulkan? Diskusikan hasilnya dengan kelompok lain?
Jawab:
a.       Perubahan warna larutan biru menjadi bening terjadi pada tabung reaksi yang E karena tabung reaksi E dipanaskan dan dan jika dipanaskan diatas suhu    370 C enzim akan hancur.
b.      Tidak ada yang tidak mengalami perubahan warna.
c.       Faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah
·         Suhu, semakin tinggi suhu, kerja enzim juga akan meningkat
·         pH, pengaruh pH terhadap suatu enzim bervariasi tergantung jenisnya
·         Konsentrasi substart, semakin tinggi konsentrasi substrat, semakin meningkat juga kerja enzim tetapi akan mencapai titik maksimal pada konsentrasi tertentu.
·         Konsentrasi enzim, semakin tinggi konsentrasi enzim, semakin meningkat juga kerja enzim
·         Adanya aktivator. Aktivator merupakan zat yang memicu kerja enzim


d.       Enzim yang terlibat dalam sistem pencernaan
Saluran Pencernaan
Nama enzim dan fungsinya
Mulut (Kelenjar Ludah/Saliva)
  1. Enzim Ptialin (Amilase) berfungsi Memecah pati menjadi Maltosa
Lambung (Kelenjar Lambung)
  1. Enzim Renin berfungsi mengubah kaseinogen menjadi kasein
  2. Enzim Pepsin berfungsi mengubah protein menjadi proteosa, pepton dan polipeptida
Pankreas (Saluran Pankreas)
  1. Enzim Karbohidrase Pankreas berfungsi untuk mencerna amilum menjadi maltosa atau disakarida lainnya.
  2. Enzim Lipase Pankreas berfungsi mengubah emulsi lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
  3. Enzim Tripsin berfungsi untuk mengubah protein menjadi polipeptida
Usus (Kelenjar Usus)
  1. Enzim Enterokinase (enzim khusus) berfungsi untuk mengubahTripsinogen menjadi Tripsin yang digunakan dalam saluran pangkreas
  2. Enzim Maltase berfungsi untuk mengubah Maltosa menjadi Glukosa
  3. Enzim Laktase berfungsi untuk mengubah Laktosa menjadi Glukosa dan Galaktosa
  4. Enzim Sukrase berfungsi untuk mengubah Sukrosa menjadi Glukosa dan Fruktosa
  5. Enzim Paptidase berfungsi untuk mengubah polipeptida menjadi asam amino
  6. Enzim Lipase berfungsi untuk mengubah Lemak menjadi asam lemak dan Gliserol

e.       Kesimpulannya adalah kerja enzim dipengaruhi oleh beberpa faktor.      Air liur berisi enzim ptialin yang mampu mendegradasi ikatan pati menjadi sebuah rantai linier. Ikatan pati dipecah menjadi dua buah ikatan gula (disakarida). Hasil akhir proses enzim ptialin adalah dua buah molekul glukosa yang dikenal dengan maltosa.
E.Pembahasan
          Bahan makanan yang diuji mengandung karbohidrat yaitu roti,biscuit, nasi, dan ubi. Saat uji karbohidrat jika diberi larutan iodin/lugol akan berubah warna menjadi biru kehitaman karena molekul amilosa yang terbentuk senyawa. Warna biru kehitaman ini dikarenakan kandungan amilosa yang terkandung dalam larutan. Larutan yang mempunyai kandungan amilosa yang sangat banyak akan menyebabkan warna biru kehitaman. Semakin tua warna larutan maka kandungan karbohidrat semakin banyak.
Bahan makanan yang diuji mengandung glukosa yaitu pisang, roti, ubi dan jeruk.Pereaksi benedict/ fehling A dan B  berupa larutan yang mengandung kuprisulfat, natrium karbonat, dan natrium sitrat. Saat uji glukosa jika positif maka larutan akan berubah warna menjadi merah atau oranye. Hal ini disebabkan oleh larutan tembaga alkalis pada larutan benedict bila direaksikan dengan karbohidrat yang memiliki gugus aldehud akan terjadi reduksi membentuk Cuprum oksida (Cu2O)yang ditandai dengan warna hijau tua sebagai tanda adanya reduksi Cu2+menjadi Cu+.
Bahan makanan yang diuji mengandung protein yaitu tempe, tahu, susu dan putih telur. Uji ini didasarkan pada reaksi pembentukan kompleks Cu2+ dengan gugus -CO dan -NH dari rantai peptida dalam suasana basa.Hasil positifnya akan membentuk warna ungu. Uji Biuret adalah uji umum untuk protein(ikatan peptida), tetapi tidak dapat menunjukkan asam amino bebas. Zat yang akan diselidiki mula-mula ditetesi larutan NaOH, kemudian ditetesi larutan tembaga(II)sulfat yang encer. Jika terbentuk warna ungu berarti zat itu mengandung protein.
Dan dari hasil kerja pada uji lemak, bahan-bahan yang mengandung lemak akan meninggalkan bekas noda minyak pada kertas coklat (sampul kertas). Bahan-bahan makanan yang mengandung lemak yaitu margarine dan minyak Goreng.

B. Uji air liur
Berdasarkan analisis diatas maka dapat diketahui bahwa besarnya konsentrasi enzim berpengaruh terhadap reaksi pengubahan amilum menjadi glukosa. Hal ini terlihat dimana konsentrasi enzim 100% mempunyai nilai laju reaksi sebesar 0,10 M/detik. Hal ini disebabkan karena pada saat reaksi berlangsung (dengan konsentrasi enzim 100%) maka enzim akan meningkatkan proporsi molekul yang mempunyai cukup energi untuk bereaksi sehingga laju reaksi akan berjalan lebih cepat. Enzim akan menurunkan energi yang diperlukan reaksi dan bukan meningkatkan jumlah energi dalam tiap molekul. Ini terjadi pada waktu substrat diubah menjadi produk (hasil), penghalang (barrier) energi harus diatasi. Penghalang tersebut adalah energi aktivasi. Adanya enzim akan menurunkan energi aktivasi suatu reaksi. Jika energi aktivasi suatu reaksi itu rendah maka akan lebih banyak molekul (substrat) yang dapat bereaksi sehingga waktu yang diperlukan oleh enzim amylase untuk mengubah amilum menjadi glukosa pun lebih singkat, oleh karena itu, laju reaksi pun menjadi lebih cepat.
Laju reaksi menurun pada konsentrasi enzim 50%, yakni menjadi 0,03M/detik dalam waktu 24 menit, serta laju reaksi juga menurun pada konsentrasi enzim 25%, yang bernilai 0,01 M/detik dalam waktu 36 menit. Hal ini dikarenakan pada konsetrasi enzim tersebut mempunyai kecepatan reaksi yang lambat karena pada waktu sebstrat diubah menjadi produk (hasil), penghalang (barrier) yang disebut energi aktivasi tidak dapat dikurangi (diturunkan) dalam reaksi tersebut. Karena energi aktivasi tinggi, maka molekul (substrat) lebih sedikit yang bereaksi sehingga waktu yang diperlukan pun lebih lama dan pada akhirnya laju reaksi pun lebih lambat.
Pada konsentrasi enzim 0% tidak terjadi reaksi pengubahan amilum menjadi karena laju reaksi bernilai 0 M/detik. Ketidak aktifan enzim disebabkan karena enzim dipanaskan. Akibat pemanasan tersebut, meka enzim yang merupakan protein mengalami denaturasi yakni peristiwa perubahan struktur protein dari bentuk tiga dimensi menjadi tidak beraturan sehingga substrat tidak dapat terikat dengan enzim. Oleh karena itu enzim kehilangan sifat katalisnya.
1.      Perubahan warna yang ditunjukkan pada saat larutan amilum yang mempunyai kadar enzim 100% dan ditambah dengan KI-I2 adalah warna kuning sama dengan warna larutan KI-I­­2 tersebut, hal ini dikarenakan enzim amilase sudah aktif bekerja, yakni memecah atau mengubah amilum menjadi glukosa sehingga amilum yang ada pada larutan tersebut telah diubah menjadi glukosa seluruhnya.
2.      Fosfat sitrat buffer berfungsi untuk menjaga pH bagi enzim amilase, sehingga amilase tidak rusak, fungsi lain adalah sebagai larutan penyangga, yakni untuk menjaga agar enzim tetap dapat bekerja aktif dan tidak rusak pada kondisi optimum serta menjaga kondisi agar tidak terlalu basa.
3.      Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim :
·         v Suhu
Aktivitas enzim semakin meningkat seiring dengan peningkatan suhu sampai titik atau suhu optimum. Setelah titik optimum peningkatan suhu akan menurunkan aktivitas enzim. Hal ini disebabkan rusaknya protein enzim karena suhu tinggi.
·          pH   
Sama dengan pengaruh suhu, aktivitas enzim semakin naik seiring dengan peningkatan pH sampai titik optimum. Setelah titik optimum peningkatan pH akan menurunkan aktivitas enzim. Hal ini disebabkan pada pH yang terlalu rendah atau terlalu tinggi, protein enzim mengalami kerusakan.
·          Konsentrasi substrat
Pada jumlah atau konsentrasi enzim yang konstan, semakin tinggi konsentrasi substrat samapi titik tertentu, aktivitas enzim semakin tinggi. Setelah titik optimum peningkatan konsentrasi substrat tidak mempengaruhi aktivitas enzim. Hal ini disebabkan enzim sudah jenuh dengan substrat.
·          Konsentrasi produk
Semakin banyak produk yang terbentuk, aktivitas enzim semakin turun. Hal ini disebabkan tidak ada/semakin sedikit substrat yang diubah dan bahkan pada beberapa enzim, produk itu sendiri menjadi penghambat.
·          Konsentrasi aktivator
Semakin besar konsentrasi aktivator, apabila disertai penambahan konsentrasi enzim dan konsentrasi substrat akan meningkatkan aktivitas enzim. Molekul aktivator dapat menyebabkan sisi aktif enzim semakin ”cocok” dengan substrat.
·           Konsentrasi inhibitor
Semakin besar konsentrasi inhibitor, maka aktivitas enzim akan semakin turun, karena molekul inhibitor dapat melekat pada sisi aktif enzim sehingga menghalangi melekatnya substrat pada enzim tersebut. Sisi aktif enzim konformasinya juga dapat berubah dengan adanya molekul inhibitor sehingga substrat tidak bisa melekat. 
     



















BAB IV
PENUTUP
A.       Simpulan
1. Uji Makanan
    a. bahan makanan yang dicampur dengan reagen lugol akan berubah menjadi biru, bahan makanan yang dicampur dengan reagen lugol menjadi warna biru adalah roti, nasi, biskuit, dan ubi.
    b. bahan makanan yang dicampur dengan reagen fehling A dan B akan berubah menjadi merah/orange/kuning, bahan makanan yang dicampur dengan reagen fehling A dan B menjadi warna merah/orange/kuning adalah roti, ubi, jeruk, dan pisang.
    c. bahan makanan yang dicampur dengan reagen biuret akan berubah menjadi ungu/ungu kehitaman, bahan makanan yang dicampur dengan reagen biuret menjadi warna ungu/ungu kehitaman adalah tempe,tahu putih, susu, dan putih telor.
    d. Bahan makanan yang diteteskan pada kertas minyak dan jika dikeringkan dalam beberapa jam maka kertas minyak akan transparan, bahan makanan yang mengandung minyak adalah margarin dan minyak.

2.Uji enzim ptialin
   a.      Air liur berisi enzim ptialin yang mampu mendegradasi ikatan pati menjadi sebuah rantai linier. Ikatan pati dipecah menjadi dua buah ikatan gula (disakarida). Hasil akhir proses enzim ptialin adalah dua buah molekul glukosa yang dikenal dengan maltosa.
   b. kerja enzim dipengaruhi beberapa faktor, yaitu:
·             Suhu, semakin tinggi suhu, kerja enzim juga akan meningkat
·       pH, pengaruh pH terhadap suatu enzim bervariasi tergantung jenisnya
·       Konsentrasi substart, semakin tinggi konsentrasi substrat, semakin meningkat juga  kerja enzim tetapi akan mencapai titik maksimal pada konsentrasi tertentu.
·       Konsentrasi enzim, semakin tinggi konsentrasi enzim, semakin meningkat juga kerja enzim
·       Adanya aktivator. Aktivator merupakan zat yang memicu kerja enzim





B.            Saran
1.      Memakai baju laboraorium saat praktikum
2.      Memakai sarung tangan agar saat praktikum lebih aman karena praktikum menggunakan banyak macam larutan yang menimbulkan gatal-gatal pada kulit.
3.      Guru pembimbing lebih mengarahkan dan memperhatikan siswa saat percobaan sehingga siswa tidak kebingungan.
C. Daftar Pustaka
http://windi-mp.blogspot.com/2012/05/uji-makanan.html didownload tgl 24-01-2013 pukul 14:11
http://josuasilitonga.wordpress.com/2010/10/07/enzim/ didownload tgl 24-01-2013 pukul 16:25
didownload tgl 25-01-2013 pukul 12:23




{ 1 komentar... read them below or add one }

- Copyright © Gandas Turi - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -