Posted by : Unknown Rabu, 08 Oktober 2014



AKTIVITAS PENINGKATAN KEBUGARAN

A. Latihan Kelincahan

Beberapa bentuk latihan
kelincahan yang mudah dilakukan adalah di antaranya sebagai berikut.
1. Gerakan naik dan turun pada anak tangga yang dilakukan berulang-ulang
seperti gerakan berlari.
2. Berlari bolak-balik antara dua garis yang berjarak dekat (10 m) dalam selang
waktu tertentu.
                                                                        (a) Gerakan naik turun pada anak tangga

                         (b) Berlari bolak-balik
(a)                                                                          (b)
3. Melompat-lompat dengan menggunakan tali. Gerakan tali dan kaki dapat
divariasikan.
4. Berlari zig zag melewati suatu rintangan, misalnya melewati tiang atau patok,
maju mundur, membuat lingkaran, dan lain sebagainya.
B. Latihan Kekuatan
Kekuatan adalah kemampuan menegangkan otot untuk menghadapi suatu
tahanan. Berikut adalah manfaat jika seseorang memiliki kekuatan otot yang
baik.
• Meningkatkan daya penggerak pada setiap aktivitas
• Mencegah kemungkinan cedera
• Menunjang efisiensi kerja
• Memperkuat stabilitas persendian
1. Mengangkat Beban dengan Dua Lengan
Pada saat beban diangkat ke atas, terjadi kontraksi konsentrik pada otot
lengan. Otot menjadi memendek karena di dalam otot ada tegangan. Tegangan
inilah yang menyebabkan otot menjadi kuat.

        Mengangkat beban dengan dua lengan.
2. Mengangkat Beban dengan Satu Lengan
Ketika beban diturunkan, terjadilah kontraksi eksentrik. Kontraksi eksentrik
terjadi jika otot memanjang dan berada dalam tegangan. Pada saat beban
diturunkan, otot bisep mengalami kontraksi, yaitu menjadi lebih panjang karena
menahan beban.

          Mengangkat beban dengan satu lengan.
Selain itu, latihan kekuatan dapat dilakukan dengan hanya mengangkat
tubuh sendiri, di antaranya latihan pull up, push up, sit up, back up, squat jump, dan
squat thurs. Agar dapat meningkatkan kekuatan, gerakan tersebut harus dilakukan
secara cepat dan pengulangannya pun harus banyak.
C. Latihan Daya Tahan
Daya tahan adalah kemampuan kondisi tubuh untuk melakukan kerja dalam
waktu yang lama. Berikut adalah manfaat jika seseorang memiliki daya tahan
yang baik.
Meningkatkan kemampuan kerja jantung
• Meningkatkan semua komponen fisik lainnya
• Menciptakan aktivitas gerak yang ekonomis
• Meningkatkan daya refleks
• Meningkatkan kemampuan kerja otot
Dalam tubuh kita terdapat dua unsur daya tahan yang perlu ditingkatkan,
yaitu daya tahan otot (muscle endurance) dan daya tahan jantung-paru
(cardiovascular endurance).
1. Daya Tahan Otot
Daya tahan dan kekuatan otot dapat ditingkatkan dengan melakukan latihan
beban. Pada prinsipnya, yang membedakan di antara keduanya adalah banyaknya
pengulangan yang harus dilakukan dalam setiap set latihan. Latihan daya tahan
otot dilakukan dengan cara melakukan pengulangan maksimal sebanyak 20–25 kali. Sementara itu, latihan untuk kekuatan otot dilakukan dengan cara melakukan
pengulangan sebanyak 8–12 repetisi maksimal (RM).
Latihan yang dilakukan harus sesuai dengan bagian otot yang akan
ditingkatkan daya tahannya. Misalnya, otot lengan ditingkatkan daya tahannya
dengan melakukan push up, otot perut dengan sit up, otot punggung dengan back
up, dan otot tungkai dengan squat, semuanya dilakukan sebanyak 20–25 RM.
Berikut ini merupakan contoh-contoh gerakan yang dapat melatih
daya tahan otot dengan menggunakan barbel.
a. Press
Gerakan ini dilakukan dengan beban di pundak, lalu didorong ke atas
sehingga lengan lurus. Kemudian, kembalikan beban ke pundak. Kaki lurus dan
dibuka selebar bahu.
Press
b. Bench Press
Gerakan bench press dilakukan dengan cara berbaring di atas bangku,
sementara beban berada di atas dada. Dorong beban tegak lurus ke atas hingga
lengan lurus.
                 Bench press.
c. Curl
Latihan ini dilakukan dengan sikap berdiri tegak. Lengan ke bawah sambil
memegang beban dengan telapak tangan menghadap ke depan. Angkat beban
dengan cara membengkokkan siku ke atas.
          Curl
d. Step Up
Latihan step up dilakukan dengan cara naik turun bangku sambil membawa
beban di pundak.
    Step Up
2. Daya Tahan Jantung-Paru
Beberapa bentuk latihan yang bertujuan untuk meningkatkan daya tahan
jantung-paru, antara lain fartlek, latihan interval, lari jarak jauh, berenang jarak
jauh, dan cross country.
a. Fartlek (speed play) adalah latihan yang dilakukan di alam terbuka dengan
suasana alam yang tidak membosankan. Kondisi alam yang dipilih adalah
kondisi alam yang berbukit-bukit, mempunyai semak belukar, atau berpasir.
b. Latihan interval (interval training) adalah latihan yang dilakukan dengan
diselingi interval istirahat untuk menghadapi latihan berikutnya. Misalnya,
untuk latihan dasar dengan cara berlari sejauh 2.000 meter, dilakukan dengan
membagi-bagi jarak tempuh berlari. Pembagian jarak tempuh dapat dibuat
sebanyak 10 × 200 meter dengan waktu masing-masing 45 detik. Istirahat
untuk setiap pengulangan adalah 3 menit.
c. Lari jarak jauh (long running) .
d. Renang jarak jauh (long swimming), dilakukan dengan cara menetapkan target
waktu atau jarak tempuh sesuai dengan lebar atau panjang kolam renang yang
digunakan.
e. Cross country dilakukan di alam terbuka yang masih alami, seperti melalui
pegunungan, perbukitan, persawahan, perkebunan, dan hutan.
D.  Latihan Sirkuit
Latihan sirkuit atau circuit training adalah salah bentuk latihan yang lazim
digunakan untuk mengukur tingkat kebugaran jasmani. Latihan sirkuit terdiri atas
beberapa bentuk aktivitas komponen fisik yang terpadu dan berkesinambungan
dengan membentuk pos-pos khusus
1. Aktivitas dalam Latihan Sirkuit
Latihan sirkuit ini mengambil bentuk suatu seri aktivitas jasmani yang
dilakukan dalam pos-pos latihan yang terletak di sepanjang lintasan untuk jalan
kaki, joging, atau lari.
Tercantum pula berapa set dan pengulangan dalam melakukan gerakan tersebut.
Setiap pos diisi dengan jenis olahraga yang berbeda-beda, yaitu sebagai berikut.
1) Pos 1 melakukan loncatan dengan memainkan skipping selama 2 × 3
menit.
2) Pos 2 melakukan sit up dengan pengulangan 15 × 2 set.
3) Pos 4 melakukan lari hilir mudik (shuttle run) 2 × 10 meter.
            
4) Pos 6 melakukan latihan beban ringan sebanyak 15 × 2 set.
5) Pos 7 melakukan lari zig zag bolak balik dengan jarak 10 meter sebanyak 2 set.
 Latihan beban       lari zig zag
6) Pos 8 melakukan push up sebanyak 15 × 2 set.
7) Pos 9 melakukan squat jump 15 × 2 set.
8) Pos 10 melakukan lari mengelilingi taman selama 2 putaran dengan
joging.
            
E.  Tes Kebugaran Jasmani
Tes kebugaran jasmani merupakan suatu alat untuk mengukur tingkat
kebugaran jasmani seseorang. Dalam tes ini, yang menjadi objek pengukuran
adalah unsur-unsur gerak dalam olahraga. Unsur-unsur gerak tersebut antara lain
daya tahan jantung dan paru-paru, daya tahan otot, kecepatan, dan kelincahan.
1. Pengukuran Daya Tahan Jantung dan Paru-Paru
Pengukuran daya tahan jantung dan paru-paru dapat dilakukan dengan
melakukan tes lari sejauh 2,4 km. Fasilitas dan sarana yang diperlukan untuk
melaksanakan tes lari 2,4 km adalah sebagai berikut.
a. Lintasan lari sepanjang 2,4 km. Untuk lintasan lari dapat pula memanfaatkan
jalan datar sepanjang 2,4 km.
b. Stopwatch
c. Nomor dada
d. Bendera start
e. Alat tulis-menulis
2. Tes Pengukuran Daya Tahan Otot
Push up dapat dijadikan salah satu acuan untuk mengukur daya tahan otot.
Fasilitas dan sarana yang diperlukan untuk melaksanakan tes push up adalah
sebagai berikut.
a. Lantai datar atau matras
b. Stopwatch
c. Alat tulis-menulis
Peserta melakukan gerakan push up sebanyak-banyaknya dalam waktu 60 detik. Penilaian
dilakukan berdasarkan tabel berikut.
JENIS KELAMIN
JUMLAH GERAKAN PUSH - UP
KATEGORI
LAKI - LAKI
>54
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat kurang
45 – 54
35 – 44
20 – 34
0 – 19
PEREMPUAN
>48
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat kurang
34 – 48
17 – 33
6 – 16
0 – 5
3. Pengukuran Kecepatan
Untuk mengukur kecepatan, tes yang biasa dilakukan adalah lari cepat.
Fasilitas dan sarana yang digunakan dalam pelaksanaan tes ini, antara lain
lintasan lari minimal 64 m, meteran, bendera juri, peluit, dan stopwatch. Dalam
pelaksanaannya, peserta tes berdiri di belakang garis start. Ketika aba-aba “ya”,
peserta tes lari secepat-secepatnya untuk menempuh jarak sejauh-jauhnya selama
6 detik. Hasil pengukuran adalah skor terbaik dari dua kali kesempatan lari yang
diberikan selama 6 detik sejak aba-aba “ya” sampai bunyi peluit tanda waktu
selesai.
4. Pengukuran Kelincahan
Tujuan pelaksanaan tes shuttle run adalah untuk mengukur kelincahan dalam
berlari dan mengubah arah. Fasilitas dan sarana yang digunakan, antara lain
lintasan lari sepanjang 9,14 m dan lebar 1,2 m, kapur atau pita, dua buah potongan
kayu dengan ukuran 5 × 5 × 10 cm, dan stopwatch.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Gandas Turi - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -