- Back to Home »
- contoh karya tulis
Posted by : Unknown
Senin, 10 Maret 2014
KARYA TULIS
"DAYA TARIK PANTAI PURA TANAH LOT"
DISUSUN OLEH : RISYANTI 12 IPA 1
SMAN 1 KEDUNGWUNI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara kepulauan. Salah satunya adalah pulau Bali, setiap
tahunnya ada wisatawan asing maupan domestik yang datang mengunjungi tempat
wisata dan budaya Bali. Bali memiliki banyak objek wisata yang cukup terkenal
seperti Garuda Wisnu Kencana atau sering dikenal dengan nama GWK,pantai
Dreamland, pantai Pura Tanah Lot,Pantai Tanjung Benoa, pantai Seminyak,pantai
Kuta,Pantai Sanur,pasar Sukawati,pantai Lovina,danau Bedugul,pura Uluwatu. Bali
memiliki banyak ketertatikan seperti,keindahan alam yang dimilikinya,
kebudayaannya yang masih terjaga dengan baik,dan banyaknya obyek wisata alam
dan budaya yang membuat banyak orang penasaran untuk mengunjunginya.
Pulau bali dikelilingi oleh laut,oleh
karena itu pantai menjadi sebuah tempat wisata yang paling banyak terdapat di
Bali. Salah satu pantai yang paling terkenal yaitu Pantai Pura Tanah Lot.
Dimana pantai ini memiliki banayak daya tarik bagi wisatawannya juga banyak
akan sejarah dan pemanadangannya yang indah.
Berdasarkan hal tersebut, penulis mencoba untuk mengambil judul dalam karya
tulis ini yaitu “Daya Tarik Pantai Pura Tanah Lot”. Karya tulis ini penulis
susun untuk memenuhi tugas akhir menempuh pendidikan di SMAN 1 KEDUNGWUNI tahun
ajaran 2013/2014.
1. 2 Perumusan Masalah
Dari latar
belakang diatas, penulis dapat merumuskan :
2.
Bagaimana cara menjaga dan memelihara Pantai Pura
Tanah Lot agar wisatawan tetap tertarik untuk mengunjunginya?
1. 3 Tujuan
Adapun
tujuan penulisan karya tulis ini anatara lain :
1)
Mengetahui hal – hal yang menjadi daya tarik Pantai
Pura Tanah Lot.
2)
Mengetahui cara menjaga dan memelihara Pantai Pura
Tanah Lot agar wisatawan tetap tertarik untuk mengujunginya.
1. 4 Pembatasan Masalah
Dalam
penulisan karya tulis ini penulis memberikan batasan terhadap permasalahan yang
ada, yaitu penulis hanya membahas mengenai Daya Tarik Pantai Pura Tanah Lot,hal
ini dimaksudkan untuk mengobyektifkan permasalahan dan tidak membingungkan
pembaca.
1. 5 Metode Pengumpulan Data
Dalam
pemyusunan karyatulis ini, Penulis menggunakan beberapa metode antara lain:
1)
Metode Observasi
Yaitu metode
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan langsung
terhadap obyek yang diteliti yaitu Pantai Pura Tanah Lot.
2)
Metode Studi Pustaka
Yaitu metode
yangdilakukan dengan cara mengumpulkan buku-buku yang kaitanya dengan
penyusunan karya tulis ini.
1.6 Waktu Pelaksanaan Observasi
Hari : Selasa
Tanggal :
16 April 2013
BAB II
GAMBARAN
SINGKAT TENTANG PANTAI PURA TANAH LOT
Bali berasal dari kata “BALI” dalam bahasa
Sansekerta berarti “Kekuatan” dan
dari bahasa Bali “BALI” berarti “Pengorbanan” yang artinya agar kita
tidak melupakan kekuatan kita dan selalu siap untuk berkorban.Pulau Bali sering disebut Pulau Dewata karena memiliki ciri khas tersendiri yaitu mayoritas
penduduknya beragama Hindu, dan mereka menyembah Dewa sebagai perwujudan Tuhan
Yang Maha Esa. Dalam penyembahan di Bali, sesaji dan upacara khusus menjadi
daya tarik untuk para wisatawan lokal maupun mancanegara.Pulau Bali adalah
bagian dari Kepulauan Sunda Kecil sepanjang 153 km dan lebar 112 km, sekitar
3,2 km dari pulau Jawa. Secara Astronomi, Bali terletak di 8º 25’ 23’’ LS dan
115º 14’ 55” LT yang membuatnya beriklim tropis seperti Indonesia yang lainnya.
Luas wilayah Provinsi Bali adalah
± 5.623,86 km atau 0,29% luas wilayah Indonesia. Secara Administrasi Provinsi
Bali terbagi atas 9 kabupaten, 55 kecamatan dan 701 desa atau kelurahan.
Ibukota Bali adalah Denpasar. Batas-batas wilayah Bali :
a)
Utara : Laut Bali.
b)
Selatan : Samudra
Indonesia.
c)
Barat : Selat Bali,
Provinsi Jawa Timur.
d)
Timur : Provinsi Nusa
Tenggara Timur.
Bali juga terkenal dengan wisata
pantainya,salah satu pantai yang banyak dikunjungi oleh wisatawan yaitu pantai
pura tanah lot. Tanah Lot merupakan sebuah batu karang yang berada di pantai,
terletak di Desa Beraban, kecamatan Kediri, Tabanan di barat daya pulau Bali,
sekitar 33 km di sebelah barat kota Denpasar atau berjarak sekitar 11 km di
sebelah selatan kota Tabanan. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari Pura Sad
Kahyangan, yaitu pura-pura yang merupakan sendi-sendi Pulau Bali. Pura Tanah
Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut . Diatas batu
karang itu dibangun sebuah pura yang luasnya kurang lebih 3 are. Di sebelahnya
terdapat satu pura lagi yang terletak diatas tebing yang menjorok ke laut.
Berdasarkan asal-usulnya pura ini memiliki arti sebagai "tanah laut"
atau "tanah di laut". Kata Tanah Lot mempunyai makna dari kata
"Tanah" yang diartikan sebagai batu karang yang menyerupai gili atau
pulau kecil, sedangkan kata "Lot atau Lod" mempunyai arti laut.
Sehingga nama Tanah Lot diartikan sebagai pulau kecil yang terapung di tengah
lautan. Di sebelah utara pura Tanah Lot terdapat sebuah pura yang terletak di
atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan pura dengan daratan
dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Tanah Lot terkenal sebagai tempat
yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset), turis-turis biasanya ramai
pada sore hari untuk melihat keindahan sunset itu. Pantai Pura Tanah Lot
terletak di kabupaten Banjar berada di Lintang Selatan 20
49’55”- 30 43’ 38” dan Bujur Timur 1140 30 20” – 1150 35’ 37” . batas – batas
wilayah Pantai Pura Tanah Lot:
1)
Sebelah Utara : Kabupaten Tapin
2)
Sebelah Selatan : Kabupaten Tanah Lot dan Kota
Banjar.
3)
Sebelah Timur : Kabupaten Kota Baru.
4)
Sebelah Barat : Kabupaten Barito Kuala dan Kota
Banjarmasin.
2. 1 Sejarah
Pantai Pura Tanah Lot.
Menurut legenda, Pura Tanah Lot dibangun oleh seorang Brahmana suci yang
bernama Danghyang Nirartha atau disebut juga Ida Pedanda Sakti Wawu Rauh atau
Danghyang Dwijendra pada abad ke 16. Beliau datang dari Blambangan, Jawa
Timur, ke Bali untuk menyebarkan dan menguatkan ajaran agama Hindu. Beliau
mengadakan perjalanan suci (dharmayatra) dengan berjalan menyusuri pantai
selatan pulau Bali mulai dari daerah barat sampai ke daerah timur.
Dalam perjalanan tersebut, akhirnya beliau sampai pada sebuah pantai di
daerah Tabanan, yang tidak jauh dari desa Baraban. Di tempat ini Danghyang
Nirartha membangun pura dan menyebarkan agama Hindu. Pada saat itu penguasa
Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena para pengikutnya mulai
meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben menyuruh
Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot. Beliau menyanggupi dan
sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan
Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura disana.
Di kawasan Pantai Pura Tanah Lot juga terdapat Ular Suci dan Air Suci.
Menurut legenda masyarakat setempat, Ular Suci berawal dari Saci Dewi yang
turun ke bumi hendak berbelanja di pasar dekat alas kendung (saat ini dekat
dengan pura pakendungan) pada saat itu Saci
Dewi dalam keadaan mengandung. Setelah berbelanja di pasar tiba – tiba beliau
merasa perutnya sakit dan berusaha
beristirahat di suatu tempat. Sementara itu ada seseorang yang bernama Kaki Tua
yang memperhatikan beliau dan merasa kasihan melihat seorang gadis sedang yang kesakitan. Kaki Tua menghampiri Saci Dewi
dan membantunya dengan penuh keprihatinan. Selang beberapa waktu akhirnya gadis
itu melahirkan dua anak buncing. Bayi yang lahir pertama adalah perempuan dan
yang kedua adalah laki- laki yang di beri nama Rare Cili Roro yang kemudian
dititipkan kepada Kaki Tua tersebut. Kemudian di suatu hari anaknya itu meminta
hadiah rumah kepada ibunya dan akhirnya dibangunlah sebuah pura alas kedung
untuk Rare Cili Roro laki dan Pura Tanah Lot untuk Rare Cili Roro perempuan.
Dan Ular Suciyang berada di Tanah Lot berasal dari potongan – potongan sabuk
stagen yang merupakan hadiah dari Saci Dewi untuk Rare Cili Roro perempuan,
ular tersebut bertugas untuk menjaga dan melindungi Rare Cili Roro perempuan.
Sedangkan Air Suci memiliki kedalaman sampai lima meter dengan pemandangan di
sekitarnya yang sungguh luar biasa.Disebut Goa Air Suci karena menurut
masyarakat sekitar goa ini bisa mengalirkan air suci yang berasal dari tengah
laut. Di dalam goa ini terdapat sebuah patung dengan tinggi lebih kurang
setengah meter berwujud Ida Pedanda Danghyang Dwijendra. Sosok ini merupakan
seorang pendeta yang tengah melakukan pemujaan di lokasi ini.
2. 2 Budaya dan Tradisi masyarakat sekitar Tanah
Lot.
Mayoritas masyarakat bali adalah beragama Hindu. Dalam
kehidupan beragama, masyarakat bali yang beragama Hindu percaya adanya satu
tuhan dalam bentuk Trimurti yang Esa yaitu Brahmana (yang menciptakan), Wisnu
(yang melindung dan memelihara), dan siwa (yang merusak). Selain itu masyarakat
bali juga percaya kepada berbagai Dewa yang lain yang kedudukannya lebih rendah
dari Trimurti, seperti dewa Wahyu (dewa angin), dan Dewa Indra (dewa perang).
Agama Hindu di Bali juga mempercayai adanya roh abadi (Otman), buah dari setiap
perbuatan (Karmapala), kelahiran kembali dari jiwa (Punarbawa) dan kebebasan
jiwa (moksa), semua ajaran-ajaran itu berada di kitab Wedha.
Tempat untuk
melakukan persembahyangan (ibadah) agama Hindu di Bali dinamakan Pura atau
Sangeh. Tempat ibadah ini berupa sekelompok bangunan-bangunan suci yang
sifatnya berbeda-beda. Ada yang bersifat umum seperti Pura desa dan ada yang
sifatnya khusus yaitu Pura keluarga. Di bali terdapat beribu-ribu pura atau
sangeh yang masing-masing pura tersebut mempunyai hari upacara (hari perayaan)
tertentu sesuai denga perayaan leluhur mereka yang telah ditentukan oleh sistem
tanggalanya sendiri-sendiri.
Upacara
tradisional khas Bali yang mempunyai daya tarik bagi wisatawan adalah upacara
Ngaben. Ngaben adalah upacara pembakaran mayat di Bali. Dengan demikian, setiap
orang yang sudah meninggal tidak dikubur melainkan dibakar. Upacara ini
memerlukan biaya yang cukup besar, dan biasanya dilakukan oleh orang-orang yang
mampu saja.Selain upacara Ngaben, ada juga upacara lain seperti upacara
hariraya Nyepi, Ngebak Geni, Hari Raya Kuningan, Hari raya Galungan, dll.
Keseluruhan
upacara di bali dapat di kelompokan sebagai berikut :
1)
Manusia Nyadan, yaitu upacara siklus dari anak-anak
sampai dewasa
2)
Putra Nyadan, yaitu upacara untuk roh-roh
3)
Dewa Nyadan, yaitu upacara pembesaran
4)
Buta Nyadan, yaitu upacara yang ditunjukan untuk
roh-roh jahat
Masih banyak
tradisi dan budaya yang dimiliki masyarakat sekitar tanah lot seperti adanya
upacara sembahyang umat hindu sekaligus sebagai penanda bahwa pantai pura tanah
lotmentransformasi 3 Dimensi yaitu : Dimensi Naturalisme, Humanisme dan Teosentrisme.
Dimensi Naturalisme
mengimajinasikan bahwa eksotisme pantai pura tanah lot adalah kekayaan dan
panorama yang menggambarkan betapa alam ini penuh warna dan beraneka ragam.
Dimensi Humanisme seolah menandakan bahwa alam menginduksi manusia untuk
memanjakan diri,tenggelam dan euforia yang ditandai dengan proyk imajiner
seperti mengambil foto dengan moment istimewa dan mengambil sudut pantai yang
dianggap akan mewakili representasi diri dalam imaji fotografi. Dan
Teosentrisme adalah gerak yang diisi oleh manusia yang berkehendak untuk
memuja, memberi persembahan pada tuhan, dan menandai proses komunikatif
metafisika orang – orang Bali sekitar Pantai Pura Tanah Lot. Dan ada juga
tradisi Sakramen.
Masyarakat
sekitar tanah lot juga masih menggunakan adat penamaan orang bali, nama orang
bali umumnya diawali dengan sebutan yang mencerminkan kasta (wangsa) dan urutan
kelahiran. Biasanya nama depan orang bali di imbuhi nama keluarga (semacam
marga) dan urutan kelahiran. Jadi, pada umumnya orang bali bisa diketahui dia anak berapa dari nama depannya.
Menurut
“sastra kanda pat sari” nama – nama depan khas bali itu sejatinya tidak lebih
sebagai semacam penanda urutan kelahiran sang anak, dari pertama hingga keempat
,adalah sebagai berikut :
1)
Anak pertama biasanya di beri awalan “wayan” diambil
dari kata wayahan yang berarti tertua/ lebih tua. Selain wayan ada juga “putu”
dan “gede”, dua nama ini biasanya digunakan oleh orang bali belahan utara dan
barat. Sedangkan di bali timur dan selatan
cenderung memilih nama wayan. Kata “putu” itu sendiri berarti cucu,
sedangkan “gede” artinya besar/ lebih besar. Dan untuk anak perempuan kadang di
beri kata tambahan “luh”.
2)
‘ Made” diambi dari kata madya yang berarti tengah
sehingga digunakan sebagai nama depan anak kedua. Ada juga “nengah”, “kadek”
merupakan serapan dari kata adi yang kemudian menjadi adek.
3)
Anak ketiga biasanya diberinama depan “nyoman” atau “komang” yang konon
diambil dari kata nyeman (lebih tawar) .
4)
Anak keempat diawali dengan sebutan “ketut” yanag
merupakan serapan “ke + tuut” ngetut yang berarti mengikuti.
Selain
menggunakan ketentuan dalam penamaan bali, masayarakat sekitar tanah lot juga
menggunakan pakaian adat pada saat melakukan sembahyang pakaian adat bali pria
adalah ikat kepala (destar) kain songket Saput dan sebilah Keris yang
diselipkan kepinggang bagian belakang. Sedangkan untuk wanita umumnya
menggunakan dua helai kain songket, stangen Songket dan selendang, serta
memakai hiasan bunga emas dan bunga kamboja.
Pura Tanah
Lot juga memiliki odalan (hari raya) yang dirayakan setiap 210 hari sekali,
yaitu setiap “Buda Cemeng Langkir”, berdekatan dengan hari raya Galungan dan
Kuningan. Pada saat odalan, seluruh umat Hindu dari segala penjuru Bali akan
datang untuk bersembahyang, begitu juga wisatawan akan banyak yang datang untuk
menyaksikan upacara dan keindahan Tanah Lot, akan tetapi wisatawan tidak
diijinkan untuk memasuki bagian utama (”Utama Mandala”) pura Tanah Lot, kecuali
yang masuk untuk bersembahyang. Hal ini dilakukan untuk tetap menjaga kesucian
pura Tanah Lot.
BAB
III
PEMBAHASAN
3.
1 Pantai Pura Tanah Lot sebagai Tujuan Wisata
Bali memiliki tempat wisata yang cukup banyak, mulai dari
tempat berbelanja, tempat rekreasi dan yang paling terkenal yaitu wisata
pantainya. Namun dari sekian banyak pantai yang ada di bali, ada satu pantai
yang paling banyak dikunjungi oleh wiasatawan domestik maupun mancanegara yaitu
Pantai Pura Tanah Lot. Kebanyakan dari wisatwan beralasan untuk memilih Tanah
Lot karena keindahan yag dimilikinya juga keunikan yang ada. Fasilitas yang
mendukung juga menjadi faktor wisatawan memilih Tanah Lot sebagai tujuan
wisata.Sejumlah fasilitas penunjang pariwisata tersedia di sana. Mulai tempat
parkir sampai pasar seni yang menjual aneka produk kerajinan lokal,
seperti kaos atau baju Bali, juga kedai minuman dan makanan. Tanah Lot
merupakan tujuan wisata favorit di Pulau Bali. Hampir setiap wisatawan yang
berlibur ke Bali, menyempatkan diri untuk mengunjungi obyek wisata ini. Tanah
Lot terkenal dengan sebuah pura yang letaknya terpisah dari daratan, namun
masih bisa dijangkau ketika air laut surut tanpa harus menggunakan perahu, pura
tersebut dikenal sebagai Pura Tanah Lot. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang
indah untuk melihat matahari terbenam, wisatawan biasanya ramai pada sore hari
untuk melihat keindahan matahari terbenam di sini.Juga ada beberapa alternatif
tempat penginapan di area Tanah Lot ini. Alternatif tersebut antara lain Le
Meridien Golf and Spa resort, yang terdiri dari suite dan villa atau pengunjung
juga dapat memilih Dewi Sinta Restaurant dan Villa. Pilihan vila lain adalah
Sacred River Retreat. Dan dari tempat parkir menuju ke area pura, Anda akan
banyak menjumpai art shop yang menawarkan berbagai macam
kerajinan tangan yang dapat Anda jadikan untuk benda kenangan. Serta banyak
terdapat warung-warung makan dan kedai minuman.Pemandangan yang sangat indah
dan tak terlupakan dapat Anda jumpai di Tanah Lot ini. Dengan pemandangan laut
lepas, barisan buih putih pecahan ombak, deru angin, terjangan ombak yang
indah, serta karang-karang membuat suasana di Tanah Lot semakin indah untuk
diabadikan.
Tanah Lot terkenal dengan pemandangannya yang indah. Bila cuaca cerah, kita
dapat melihat matahari tenggelam (sunset) yang sangat indah, yang dapat membuat
mata berhenti berkedip. Dijalan menuju pantai Tanah Lot banyak dijumpai
penunjang pariwisata seperti hotel, restaurant, art shop, dan lainnya. Waktu
yang baik untuk berkunjung kesana adalah pukul 16:00, jadi kita dapat
melihat-lihat pemandangan dengan tebing yang curam, pura Tanah Lot yang
mengagumkan, dan pemandangan pantai sambil menunggu sunset. Pulau
Bali bisa dkatakan pulau yang sudut-sudutnya sangat mudah dijangkau. Restoran-
Restoran berskala Nasional hingga Internasional semuanya ada di pulau ini.
Makanan- Makanan khas Bali seperti sate lilit, bebek betutu, ayam pelalah,
ketan waluh, serta bubuh injin juga dapat wisatawan nikmati di pulau ini.
3.
2 Daya Tarik Pantai Pura Tanah Lot.
Bali merupakan pilihan tempat wisata yang banyak
diminati para wisatawan dalam negeri maupun wisatawan mancanegara. Bali memang
memiliki suasana yang sangat religius. Wangi bunga dan dupa menjadi atmosfer di
setiap sudut Pulau Bali. Dengan orang-orang yang ramah, selalu menyambut
kedatangan wisatawan.Seperti yang kita tahu, Tanah Lot memang tempat wisata
yang paling sering dikunjungi di Bali. Dimana Tanah Lot merupakan Pura Sad
Kayangan yang terdapat di Kabupaten Tabanan.Pura ini sangat unik, karena
dibangun diatas batu karang yang sangat besar dan memiliki beragam keindahan,
salah satu keindahannya adalah wisatawan dapat melihat panorama matahari
tenggelam (sunset), karena letaknya yang menjorok ke pantai.
Banyak hal yang menjadikan tanah lot sebagai pilihan
wisatawan untuk berkunjumg seperti :
1)
Keindahan panorama matahari
tenggelam (sunset) nya yang sangat terkenal.
2)
Adanya mitos – mitos dan legenda yang masih dipercaya oleh
masyarakat dan pengunjungnya.
3)
Keberadaan Goa Air Suci dan Goa Ular Suci menjadi daya tarik
pengunjung.
4) Letaknya
yang berada ditengah – tengah pantai membuatnya menjadi sangat unik.
5) Budaya
dan tradisi masyarakat sekitar Tanah Lot yang masih dijaga dengan baik membuat
pengunjung tertarik untuk mengunjunginya.
Itulah
beberapa daya tarik Tanah Lot bagi pengunjungnya. Masih banyak objek wisata
yang dimiliki Bali yang dapat dikunjungi wisatawan setiap saat.Namun banyaknya
wisatawan yang mengunjungi Bali, terutama wisatawan asing dapat
mengancamkelestarian tradisi dan budaya Bali. Oleh karenanya untuk menjaga dan
melestarikan budaya dan tradisi Bali masyarakat dan pemerintah Bali harus
menjaga kawasan – kawasan suci bali, mengembangkan dan menata dengan baik
tempat – tempat suci yang ada di seluruh Bali, memberikan apresiasi dan
menghargai orang – orang yang menjaga dan turut aktif melestarikan budaya Bali.
BAB
IV
PENUTUP
4.
1 Simpulan
Setelah menyusun karya
tulis ini, penulis menyimpulkan :
1) Pulau Bali
sangat terkenal di dunia internasional karena memiliki keindahan alam dan seni
budaya yang sangat menarik, serta masyarakat Pulau Bali dapat bersatu dengan
alam Pulau Bali.
2) Meskipun Tanah
Lot banyak dimasuki oleh orang asing,
tetapi masyarakat sekitar Tanah Lot dapat terus menjaga kebudayaan asli mereka.
3) Pantai Pura
Tanah Lot memiliki Daya Tarik tersendiri bagi pengunjungnya.
4) Masyarakat
sekitar Tanah Lot masih bisa menjaga tradisi dan budayanya di era globalisasi seperti
ini.
5) Pantai Pura
Tanah Lot merupakan aset daerah yang dapat meningkatkan pendapatan daerah juga
dapat menambah devisa negara karena tanah lot tidak pernah sepi akan
pengunjung.
6) Salah satu
cara melestarikan budaya dan tradisi sekitar masyarakat sekitar Tanah Lot
dengan cara menjaga kawasan – kawasan suci Bali dan memberikan apresiasi bagi
para pelestari budayanya.
4.
2 Saran
1)
Mempromosikan obyek wisata yang ada di Pulau Bali terutama
Pantai Pura Tanah Lot agar lebih banyak lagi wisatawan mancanegara datang
ke Indonesia dan dapat menambah devisa negara.
2)
Pengunjung objek wisata Pantai Pura Tanah Lot harus
menjaga kebersihan objek wisata tersebut dan tidak merusaknya.
DAFTAR
PUSTAKA
http://install-dika.blogspot.com/2013/02/daya-tarik-wisata-tanah-lot.html?m=1